IBADAH HAJI & QURBAN
LAMBANG
PERJUANGAN DAN PENGORBANAN SEJATI
Khutbah Idul Adha 1431 H
Di Masjid Al-I’tisham Jungjang Awn
17 November 2010
Oleh : H. Mukhlisin Muzarie
السلام
عليكم ورحمة الله وبركاته
الله
أكبر-9
الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا لااله الا الله والله
اكبر الله اكبر ولله الحمد الحمد لله الذى
صدق وعده ونصر عبده وأعز جنده وهزم الأحزاب وحده
أشهد ان لااله الا الله وحده لاشريك له
وأشهد أن محمدا عبده ورسوله اللهم
صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد و سلم تسليما كثيرا أما بعد : فيا أيها المسلمون والمسلمات رحكم
الله أوصيكم ونفسى بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون وقال تعالى وهو أصدق القائلين
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم وما أرسلناك الا ليطاع باذن الله-الآية
Ma’asyirol Muslimin wal Muslimat Rohimakumullah
Di
hari yang agung ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah
Subhanahu wa Ta’ala, atas limpahan nikmat-Nya, terutama nikmat Iman dan Islam
serta panjang umur sehingga kita pada saat ini dapat melaksanakan shalat Idul
Adha di mesjid yang kita cintai ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah,
kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, dan kepada keluarga dan sahabat serta
para pengikutnya hingga akhir zaman, termasuk kita sekalian. Amin ya robbal
alamin.
Hadirin
sidang hari Raya yang berbahagia
Hari
ini adalah hari Idul Adha, suatu hari yang agung dan sangat tinggi nilainya. Di
Arab Saudi, hari Nahar jatuh pada
hari Selasa kemarin, dan wuqufnya jatuh pada hari Senin. Perbedaan terjadi
karena perbedaan wilayah. Pada hari Ahad tanggal 7 November 2010, hilal
tidak berhasil diru’yat di wilayah Indonesia, sementara di wilayah Arab Saudi, hilal
sudah bisa diru’yat. Dengan demikian kita tetap merayakannya pada hari ini,
walaupun di wilayah Arab Saudi sudah memasuki hari Tasyriq.
Keagungan
hari ini, pertama ditandai dengan pelaksanaan puncak ibadah haji dan
pelaksanaan amal qurban yang melambangkan perjuangan dan pengorbanan sejati. Hari
ini berjuta-juta umat Islam menjalankan ibadah haji dengan menanggalkan seluruh
pakaian kebesaran dan seluruh pakaian kebanggaan, berganti dengan pakaian ihram,
pakaian putih-putih yang melambangkan kesetaraan di hadapan Tuhannya. Dari
mulutnya meluncur ucapan talbiyah terus menerus sebagai pernyataan yang
tulus bahwa kehadirannya itu hanyalah memenuhi undangan Allah, bukan memenuhi
undang-undangan lainnya. Labbaik Allahumma labbaik x 3 Innalhamda
wan-ni’mata laka walmulk la syarika lak.
Selanjutnya
mereka bertolak menuju padang Arafah untuk ber-wuquf di Arafah, kemudian
setelah malam hari mereka bertolak menuju ke Muzdalifah untuk mabit dan
memungut batu, kemudian menuju Mina untuk melempar jumrah aqabah. Mereka
datang melalui berbagai jalur, tetapi menuju satu titik, tujuannya untuk
melempar jumrah. Ini melambangkan langkah
orang-orang yang beriman harus berjuang terus dan harus berusaha keras untuk
melawan tipu daya syaitan, demi menuju ridha Allah. Bismillahi Allahu Akbar,
Rajman lisy-Syayathin wa ridhan lir-Rahman.
Maasyirol Muslimin wal Muslimat Rohimakumullah
Ibadah
haji adalah rukun Islam yang kelima yang menjadi dambaan setiap muslim
untuk melaksanakannya. Ribuan kaum
muslim berduyun-duyun mendaftarkan diri untuk pergi haji. Sekarang antrian haji
sangat padat, sehingga setiap orang harus menunggu antrian lama, mulai dari 4
tahun hingga 8 tahun, bahkan lebih. Ibadah ini sangat unik, biayanya cukup
besar, harus menunggu cukup lama, dan pelaksanaanya sangat melelahkan, tetapi
umat Islam selalu terpanggil dan selalu bersemangat
untuk mencapainya. Inilah nikmat Allah, dan inilah rahasia Allah yang diberikan
kepada hamba-hamba-Nya yang dicintai-Nya. Dia menganugerahkan nikmat itu kepada
siapa saja yang dikehendaki-Nya, Dia mengampuni semua dosa-dosanya, dan Dia menjanjikan
pahala surga yang agung dan kekal didalamnya. Al-hajj al-mabrur laisa lahu
jaza’un illa al-jannah.
Yang
kedua, keagungan hari ini ditandai dengan jutaan umat Islam menyembelih hewan
qurban. Amal qurban bukan hanya dilakukan oleh jamaah haji yang terpusat di
kota Makkah, tetapi dilakukan oleh umat Islam seluruh dunia, yang biasanya
dipusatkan di mesjid-mesjid, termasuk di masjid kita ini. Ibadah qurban
melambangkan solidaritas yang tinggi dan mencerminkan kerelaan berkorban untuk
kepentingan orang lain. Di dalam Al-Qur’an ada suatu kisah yang selalu
diulang-ulang, yaitu kisah keluarga Nabi Ibrahim Alaihi Salam beserta
orang-orang yang beriman, sebagai berikut :
قد
كانت لكم أسوة حسنة فى ابراهيم والذين معه اذ قالوا لقومهم إنا برءآؤا منكم ومما
تعبدون من دون الله كفرنا بكم وبدا بيننا وبينكم العداوة والبغضاء أبدا حتى تؤمنوا
بالله وحده-الآية
Artinya
: Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan
orang-orang yang bersamanya; ketika mereka berkata kepada kaum mereka :
sesungguhnya kami melepaskan diri dari kalian dan dari apa yang kamu sembah
selain Allah , kami ingkari kekafiran kalian, dan jelas-jelas ada permusuhan
dan kebencian antara kami dan kamu sekalian untuk selama-lamanya sampai dengan
kalian mau beriman hanya kepada Allah (QS al-Mumtahanah, 60 : 4)
Nabi
Ibrahim adalah bapak para Nabi dan termasuk Nabi pengemban risalah yang
menghadapi tantangan paling berat (Ulil Azmi). Beliau mendapat tugas
untuk membangun masyarakat yang sudah rusak. Setiap hendak melangkah untuk
menjalankan tugas, Nabi Ibrahim selalu berdoa dan bermunajat :
رب
اجعل هذا البلد آمنا واجنبنى وبنى ان نعبد الاصنام, رب انهن أضللن كثيرا من الناس
فمن تبعنى فانه منى ومن عصانى فانك غفور رحيم
Artinya : Ya
Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman, dan jauhkanlah aku berserta
anak cucuku dari menyembah berhala. Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala
itu telah menyesatkan banyak orang, maka barang siapa yang mengikuti aku,
sesunnguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barang siapa yang mendurhakai
aku, sesunnguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS Ibrahim, 14
: 35-36)
Nabi
Ibrahim melangkah sangat berat, keberatan itu bukan karena takut menghadapi
raja Namrud yang terkenal bengis dan masyarakat yang brutal. Dalam kisahnya kebrutalan
masyarakat hingga tega membakar Nabi Ibrahim hidup-hidup (QS al-Anbiya, 21 :
68-69), tetapi yang sangat berat adalah karena harus berhadapan dengan orang
tuanya sendiri, yaitu Azar. Orang tuanya itu adalah orang yang seharusnya dihormati,
tetapi kali ini justru menjadi sumber masalah, berkaitan akidahnya yang
bertentangan dengan tugas risalah Nabi Ibrahim. Namun demikian, Nabi Ibrahim
selalu berharap kepada Allah, agar bapaknya itu mendapat pengampunan
(Asy-Sy’ara, 26 : 86), seperti terlihat dalam doa di atas : faman tabi’ani
fa innahu Minnie, wa man ‘ashani fa innaka ghafurur Rahiem.
Langkah
pertama Nabi Ibrahim mengajak orang tuanya
untuk berdialog (QS Al-An’am, 6 : 74 & Asy-Syu’ara, 26 : 70-85), kemudian
diajak untuk beriman dengan cara meninggalkan agama yang bathil. Dan karena bapaknya
itu tetap tidak beriman, maka akhirnya Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah : ya
Tuhanku, ampunilah bapakku, dia adalah termasuk orang-orang yang zalim” (QS
Asy-Syu’ara, 26 : 86), tetapi Allah menentukan lain, Nabi Ibrahim diperintah
agar melepaskan orang tuanya itu (QS At-Taubah, 9 : 114), maka Nabi Ibrahim
mematuhi perintah, menyerahkan urusan orang tuanya itu kepada Allah. Allahu
Akbar X 3 wa lillahil hamd.
Nabi
Ibrahim adalah sosok nabi yang amat sabar, demi untuk melaksanakan perintah
Allah, apa saja yang dimilikinya dikorbankan. Ribuan binatang ternak pada
setiap tahun dipotong sebagai kurban dan dagingnya dibagi-baikan kepada rakyat,
tetapi rakyatnya tidak tau diri, mereka dihasut oleh raja dzalim sehingga
menjadi brutal dan ramai-ramai menangkap Nabi Ibrahim kemudian dilemparkannya
kedalam api. Ujian itu rupanya masih belum selesai, pada suatu malam beliau
mendapat perintah melalui mimpi untuk menyembelih putranya yang hanya
satu-satunya itu. Kali ini beliau sempat tertegun, tertegun bukan karena tidak
siap untuk memberikan miliknya yang paling berharga, tetapi tertegun karena
meragukan atas kebenaran perintah itu, apakah benar-benar datang dari Allah,
atau dari syaitan? Karena sifat syaitan selalu membuntuti orang-orang yang
hendak berjuang menegakkan agama Allah, dan syaitan tidak segan-segan
menggodanya dengan berbagai tipu daya, termasuk gila harta, gila jabatan dan
gila kedudukan. Nabi Ibrahim sebagai seorang bapak tentu sangat mencintai
putranya itu, apalagi putranya itu adalah putra yang diidam-idamkan. Nabi
Ibrahim selalu berdoa dan baru dikabulkan setelah usianya mencapai 99 tahun. Pada
saat itu usia anak baru menginjak 13 tahun, sedangkan usia Nabi Ibrahim sudah
mencapai 113 tahun, tiba-tiba mendapat perintah untuk menyembelih putranya itu.
Allahu Akbar X 3 wa lillahil hamd.
فلما
بلغ معه السعى فقال يا بنى إنى أرى فى المنام أنى أذبحك فانظر ماذا
ترى قال ياأبت افعل ما تؤمر ستجدنى إن شاءالله من الصابرين-الصافات 102
Artinya : “Maka
tatkala anak itu sampai pada umur yang sanggup kerja, berkatalah Ibrahim
kepadanya: ‘Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpiku bahwa aku
menyembelihmu, maka pikirkanlah bagaimana menurut pendapatmu?’, Ia menjawab :
‘Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insya Allah engkau
akan melihat diriku termasuk orang-orang yang sabar” (QS, 37 :102)
Ketika
Nabi Ibrahim mendapat perintah ini, umatnya juga meragukan, apakan Nabi Ibrahim
akan setia melaksanakan perintah itu atau tidak, berhubung ujian ini harus
mengorbankan keluarganya sendiri. Tetapi keraguan itu kini sudah terjawab, Nabi
Ibrahim ternyata siap memberikan segalanya untuk menjalankan perintah Allah. Banyak ganjalan untuk melaksanakan
perintah itu, ditambah lagi syaitan selalu menggodanya. Melihat isterinya yang
iba, ketika melihat putranya yang sangat dicintai itu dibawa oleh bapaknya
hendak disembelih. Kedua orang tuanya lebih iba lagi ketika melihat putranya
itu sangat sabar menerima ketentuan, tetapi karena semuanya beriman, dan
semuanya siap menjalankan perintah Allah, maka seberat apapun perintah itu dapat
dilaksanakan dengan baik. Karena ketaatan keluarga Nabi Ibrahim dan
keikhlasannya itulah Allah menyelamatkan putranya dan menggantinya dengan hewan
kurban yang besar. Allahu Akbar X 3
wa lillahil hamd.
Maasyirol Muslimin wal Muslimat Rohimakumullah
Selanjutnya
marilah kita mengikuti jejak Nabi Ibrahim dalam berjuang dan bersabar, sehingga
mencapai falah, baik di dunia maupun di akhirat. Saat ini bangsa Indonesia
telah mendapat peringatan keras dari Allah SWT, akibat dari perbuatan maksiat yang
sudah sangat berani, dilakukan secara terbuka, tidak tedeng aling-aling, bahkan
mungkin merasa bangga (mujahirin). Al-Qur’an sudah memberikan peringatan
berulang-ulang melalui tamtsil kehancuran bangsa-bangsa yang kokoh dan
negara-negara yang sentosa akibat maksiat yang merajalela. Misalnya kaum Nabi
Nuh, kaum ‘Ad dan kaum Tsamud yang postur tubuhnya tinggi-tinggi dan besar-besar
serta ilmunya yang menguasai sain dan teknologi, tetapi akhirnya dibinasakan
oleh Allah karena mereka sombong dan inkar. Allah mengisahkan mereka :
فأما
عاد فاستكبروا فى الأرض بغير حق, وقالوا من أشد منا قوة, أولم يروا أن الله الذى
خلقهم هو
أشد منهم قوة ؟ فصلت-15
Artinya
: “Adapun orang-orang ‘Ad, mereka semua sombong di muka bumi tanpa hak.
Merteka berkata : ‘ayoh siapa orang yang lebih kuat dari kita? Mereka tidak
sadar bahwa Allah yang menciptakannya jauh lebih kuat dari pada mereka”
(QS, 41 : 15).
Demikiaan
juga bangsa Tsamud, kaum Nabi Shalih yang jauh lebih perkasa lagi, mereka bukan
hanya mampu membangun gedung-gedung yang tinggi, tetapi juga membangun
rumah-rumah besar dan kokoh di bawah tanah, terutama bangunan bawah tanah yang
berada di antara negeri Syam dan Hijaz atau di wadi Quro yang sangat kokoh.
Tetapi karena bangsa ini sombong dan inkar dengan melakukan maksiat secara
terbuka, akhirnya dihancurkan oleh Allah dengan cara-Nya sendiri.
Dari
keterangan ayat tersebut, maka semua bencana yang menimpa umat manusia, seperti
tsunami dan amukan gelombang pasang, gempa tektonik, banjir, kebakaran dan
kekeringan, semuanya adalah sebagai peringatan dari Allah SWT.
Ada
riwayat dari Abdullah bin Amr bahwa ketika Nabi Muhammad membaca doa Nabi
Ibrahim : robbi innahunna adhlalna katsieran minan-naas (ya
Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu, termasuk berhala kedudukan, berhala pangkat
dan jabatan, telah banyak menyesatkan orang), dan ketika membaca permohonan
Nabi Isa: “in tu’adzdzibhum fa innahum ‘ibaaduk” (ya Tuhan,
seandainya mereka Engkau siksa, memang mereka adalah hamba-hamba-Mu yang
berdosa), beliau mengangkat kedua tangannya ke atas dan memohon: “Allahumma
ummatie, Allahumma ummatie, Allahumma ummatie” sambil menangis
tersedu-sedu. Sepertinya beliau tidak dapat membayangkan betapa besarnya dosa
dan kekufuran yang akan dilakukan oleh umatnya dikemudian hari, dan beliau
tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi pada umatnya yang maksiat nanti,
beliau terus saja menangis sambil berdoa. Kemudian Allah menurunkan perintah
kepada Malaikat Jibril agar segera pergi untuk menemui Nabi Muhammad sambil
membawa pesan bahwa Tuhannya lebih mengetahui prihal umatnya itu. Di samping
itu Malaikat Jibril diperintah untuk menanyakan mengapa menganis? Jibril segera
menemuinya dan segera menyampaikan pesan Tuhannya itu. Lalu Nabi menjawab
mengenai kerisauan hatinya itu seperti di atas. Jibril segera melaporkan hal
itu kepada Tuhan, dan selanjutnya Tuhan menurunkan perintah lagi kepada Jibril
agar segera menyampaikan pesan kepada Nabi Muhammad, dan isi pesan-Nya berbunyi
:
إنا
لنرضيك فى أمتك ولانسوؤك-تفسير المنير الجزء 13
ص264
Artinya:“Sesungguhnya
Aku telah mengabulkan permintaanmu tentang umatmu itu dan Aku tidak akan
membuat susah kamu lagi”
Oleh karena itu, semua peristiwa yang telah
berlalu marilah kitq jadikan “ibroh” atau sebagai pelajaran yang
berharga bagi kita. Kepada mereka yang gugur akibat musibah Tsunami, atau
akibat amukan lahar panas, kita doakan semoga mendapat pengampunan dari Allah
SWT, Nabi Muhammad SAW memandang orang-orang yang meninggal karena tenggelam,
atau karena tertimbun bangunan, sebagai “syuhid”, semoga arwahnya
diterima di sisih Allah SWT.
ياأيها
النفس المطمئنة ارجعى الى ربك راضية مرضية فادخلى فى عبادى وادخلى جنتى وقل رب
اغفر وارحم وانت خير الراحمين والحمد لله رب العالمين
الخطبة الثانية لعيد الأضحى
الله أكبر-7
لااله الاالله والله اكبر الله اكبر ولله الحمد
الحمد لله الذى جعل اليوم عيدا للمسلمين وضيافة لهم من الله الكريم أشهد ان
لااله الا الله وحده لاشريك له الذى ابتلى ابراهيم خليله وفداه بذبح عظيم وأشهد ان
سيدنا محمدا عبده ورسوله المبعوث رحمة للعالمين فأصلى وأسلم على هذا النبى الكريم
سيدنا ومولانا محمد صلى الله عليه وسلم وعلى آله وصحبه اجمعين
اما
بعد- فيا معاشر المسلمين والمسلمات-رحمكم الله أوصيكم ونفسى بتقوى الله وقد فاز
المتقون واعلموا ان يومكم هذا يوم عظيم
فاذكروا الله ذكرا كثيرا وأكثروا من الصلاة على النبى الكريم وقال تعالى وهو أصدق
القائلين إن الله وملائكته يصلون على النبى يا ايها الذين آمنوا صلوا عليه ويسلموا
تسليما
اللهم
صل وسلم على سيدنا محمد سيد المرسلين وعلى آله وصحبه والتابعين وتابعى التابعين
ومن تبعهم باحسان الى يوم الدين والحمد لله رب العالمين حمدا يوافى نعمه ويكافىء
مزيده ربنا ولك الحمد كما ينبغى لجلال وجهك الكريم وعظيم سلطانك اللهم انصر من نصر
الدين واخذل من خذل المسلمين واهلك الكفرة والمشركين اعداءك اعداء الدين اللهم
انصر سلطاننا سلطان المسلمين وانصر وزراءه ووكلاءه الى يوم الدين اللهم نظم
احوالنا وحسن افعالنا وخلصنا من الم الفقر والذل انك على كل شىء قدير يامحول الاحوال حول احوالنا الى احسن حال يا
عزيز يا متعال ويا رب العالمين اللهم
اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات خصوصا للذين دفنوا فى أشيه دار
السلام وفى سومطرة الشمالية وغيرها من مصيبة ثونمى انك سميع قريب مجيب الدعوات ويا
قاضى الحاجات اللهم ان تعذبهم فانهم عبادك وان تغفر لهم وتعف عنهم فانك ارحم الراحمين
ربنا آتنا فى الدني حسنة وفى الآخرة حسنة وقنا عذاب النار وصلى الله على سيدنا
محمد وعلى آله وصحبه وسلم والحمد لله رب العالمين
No comments:
Post a Comment