Wednesday, November 17, 2010

Khutbah Idul Adha 1431 H



IBADAH HAJI & QURBAN 
LAMBANG PERJUANGAN DAN PENGORBANAN SEJATI

Khutbah Idul Adha 1431 H
Di Masjid Al-I’tisham Jungjang Awn
17 November 2010
Oleh : H. Mukhlisin Muzarie
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الله أكبر-9 الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا لااله الا الله والله اكبر الله اكبر ولله الحمد  الحمد لله الذى صدق وعده ونصر عبده وأعز جنده وهزم الأحزاب وحده  أشهد ان لااله الا الله وحده لاشريك له  وأشهد أن محمدا عبده ورسوله  اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد و سلم تسليما كثيرا  أما بعد : فيا أيها المسلمون والمسلمات رحكم الله أوصيكم ونفسى بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون وقال تعالى وهو أصدق القائلين أعوذ بالله من الشيطان الرجيم وما أرسلناك الا ليطاع باذن الله-الآية

Ma’asyirol Muslimin wal Muslimat Rohimakumullah
Di hari yang agung ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, atas limpahan nikmat-Nya, terutama nikmat Iman dan Islam serta panjang umur sehingga kita pada saat ini dapat melaksanakan shalat Idul Adha di mesjid yang kita cintai ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah, kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, dan kepada keluarga dan sahabat serta para pengikutnya hingga akhir zaman, termasuk kita sekalian. Amin ya robbal alamin.

Hadirin sidang hari Raya yang berbahagia
Hari ini adalah hari Idul Adha, suatu hari yang agung dan sangat tinggi nilainya. Di Arab Saudi, hari  Nahar jatuh pada hari Selasa kemarin, dan wuqufnya jatuh pada hari Senin. Perbedaan terjadi karena perbedaan wilayah. Pada hari Ahad tanggal 7 November 2010, hilal tidak berhasil diru’yat di wilayah Indonesia, sementara di wilayah Arab Saudi, hilal sudah bisa diru’yat. Dengan demikian kita tetap merayakannya pada hari ini, walaupun di wilayah Arab Saudi sudah memasuki hari Tasyriq.
Keagungan hari ini, pertama ditandai dengan pelaksanaan puncak ibadah haji dan pelaksanaan amal qurban yang melambangkan perjuangan dan pengorbanan sejati. Hari ini berjuta-juta umat Islam menjalankan ibadah haji dengan menanggalkan seluruh pakaian kebesaran dan seluruh pakaian kebanggaan, berganti dengan pakaian ihram, pakaian putih-putih yang melambangkan kesetaraan di hadapan Tuhannya. Dari mulutnya meluncur ucapan talbiyah terus menerus sebagai pernyataan yang tulus bahwa kehadirannya itu hanyalah memenuhi undangan Allah, bukan memenuhi undang-undangan lainnya. Labbaik Allahumma labbaik x 3 Innalhamda wan-ni’mata laka walmulk la syarika lak.
Selanjutnya mereka bertolak menuju padang Arafah untuk ber-wuquf di Arafah, kemudian setelah malam hari mereka bertolak menuju ke Muzdalifah untuk mabit dan memungut batu, kemudian menuju Mina untuk melempar jumrah aqabah. Mereka datang melalui berbagai jalur, tetapi menuju satu titik, tujuannya untuk melempar  jumrah. Ini melambangkan langkah orang-orang yang beriman harus berjuang terus dan harus berusaha keras untuk melawan tipu daya syaitan, demi menuju ridha Allah. Bismillahi Allahu Akbar, Rajman lisy-Syayathin wa ridhan lir-Rahman.

Maasyirol Muslimin wal Muslimat Rohimakumullah
Ibadah haji adalah rukun Islam yang kelima yang menjadi dambaan setiap muslim untuk  melaksanakannya. Ribuan kaum muslim berduyun-duyun mendaftarkan diri untuk pergi haji. Sekarang antrian haji sangat padat, sehingga setiap orang harus menunggu antrian lama, mulai dari 4 tahun hingga 8 tahun, bahkan lebih. Ibadah ini sangat unik, biayanya cukup besar, harus menunggu cukup lama, dan pelaksanaanya sangat melelahkan, tetapi umat Islam  selalu terpanggil dan selalu bersemangat untuk mencapainya. Inilah nikmat Allah, dan inilah rahasia Allah yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang dicintai-Nya. Dia menganugerahkan nikmat itu kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, Dia mengampuni semua dosa-dosanya, dan Dia menjanjikan pahala surga yang agung dan kekal didalamnya. Al-hajj al-mabrur laisa lahu jaza’un illa al-jannah.
Yang kedua, keagungan hari ini ditandai dengan jutaan umat Islam menyembelih hewan qurban. Amal qurban bukan hanya dilakukan oleh jamaah haji yang terpusat di kota Makkah, tetapi dilakukan oleh umat Islam seluruh dunia, yang biasanya dipusatkan di mesjid-mesjid, termasuk di masjid kita ini. Ibadah qurban melambangkan solidaritas yang tinggi dan mencerminkan kerelaan berkorban untuk kepentingan orang lain. Di dalam Al-Qur’an ada suatu kisah yang selalu diulang-ulang, yaitu kisah keluarga Nabi Ibrahim Alaihi Salam beserta orang-orang yang beriman, sebagai berikut :
قد كانت لكم أسوة حسنة فى ابراهيم والذين معه اذ قالوا لقومهم إنا برءآؤا منكم ومما تعبدون من دون الله كفرنا بكم وبدا بيننا وبينكم العداوة والبغضاء أبدا حتى تؤمنوا بالله وحده-الآية
Artinya : Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya; ketika mereka berkata kepada kaum mereka : sesungguhnya kami melepaskan diri dari kalian dan dari apa yang kamu sembah selain Allah , kami ingkari kekafiran kalian, dan jelas-jelas ada permusuhan dan kebencian antara kami dan kamu sekalian untuk selama-lamanya sampai dengan kalian mau beriman hanya kepada Allah (QS al-Mumtahanah, 60 : 4)
Nabi Ibrahim adalah bapak para Nabi dan termasuk Nabi pengemban risalah yang menghadapi tantangan paling berat (Ulil Azmi). Beliau mendapat tugas untuk membangun masyarakat yang sudah rusak. Setiap hendak melangkah untuk menjalankan tugas, Nabi Ibrahim selalu berdoa dan bermunajat :
رب اجعل هذا البلد آمنا واجنبنى وبنى ان نعبد الاصنام, رب انهن أضللن كثيرا من الناس فمن تبعنى فانه منى ومن عصانى فانك غفور رحيم
Artinya : Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman, dan jauhkanlah aku berserta anak cucuku dari menyembah berhala. Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak orang, maka barang siapa yang mengikuti aku, sesunnguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barang siapa yang mendurhakai aku, sesunnguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS Ibrahim, 14 : 35-36)
Nabi Ibrahim melangkah sangat berat, keberatan itu bukan karena takut menghadapi raja Namrud yang terkenal bengis dan masyarakat yang brutal. Dalam kisahnya kebrutalan masyarakat hingga tega membakar Nabi Ibrahim hidup-hidup (QS al-Anbiya, 21 : 68-69), tetapi yang sangat berat adalah karena harus berhadapan dengan orang tuanya sendiri, yaitu Azar. Orang tuanya itu adalah orang yang seharusnya dihormati, tetapi kali ini justru menjadi sumber masalah, berkaitan akidahnya yang bertentangan dengan tugas risalah Nabi Ibrahim. Namun demikian, Nabi Ibrahim selalu berharap kepada Allah, agar bapaknya itu mendapat pengampunan (Asy-Sy’ara, 26 : 86), seperti terlihat dalam doa di atas : faman tabi’ani fa innahu Minnie, wa man ‘ashani fa innaka ghafurur Rahiem.
Langkah pertama Nabi  Ibrahim mengajak orang tuanya untuk berdialog (QS Al-An’am, 6 : 74 & Asy-Syu’ara, 26 : 70-85), kemudian diajak untuk beriman dengan cara meninggalkan agama yang bathil. Dan karena bapaknya itu tetap tidak beriman, maka akhirnya Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah : ya Tuhanku, ampunilah bapakku, dia adalah termasuk orang-orang yang zalim” (QS Asy-Syu’ara, 26 : 86), tetapi Allah menentukan lain, Nabi Ibrahim diperintah agar melepaskan orang tuanya itu (QS At-Taubah, 9 : 114), maka Nabi Ibrahim mematuhi perintah, menyerahkan urusan orang tuanya itu kepada Allah. Allahu Akbar X 3 wa lillahil hamd.
Nabi Ibrahim adalah sosok nabi yang amat sabar, demi untuk melaksanakan perintah Allah, apa saja yang dimilikinya dikorbankan. Ribuan binatang ternak pada setiap tahun dipotong sebagai kurban dan dagingnya dibagi-baikan kepada rakyat, tetapi rakyatnya tidak tau diri, mereka dihasut oleh raja dzalim sehingga menjadi brutal dan ramai-ramai menangkap Nabi Ibrahim kemudian dilemparkannya kedalam api. Ujian itu rupanya masih belum selesai, pada suatu malam beliau mendapat perintah melalui mimpi untuk menyembelih putranya yang hanya satu-satunya itu. Kali ini beliau sempat tertegun, tertegun bukan karena tidak siap untuk memberikan miliknya yang paling berharga, tetapi tertegun karena meragukan atas kebenaran perintah itu, apakah benar-benar datang dari Allah, atau dari syaitan? Karena sifat syaitan selalu membuntuti orang-orang yang hendak berjuang menegakkan agama Allah, dan syaitan tidak segan-segan menggodanya dengan berbagai tipu daya, termasuk gila harta, gila jabatan dan gila kedudukan. Nabi Ibrahim sebagai seorang bapak tentu sangat mencintai putranya itu, apalagi putranya itu adalah putra yang diidam-idamkan. Nabi Ibrahim selalu berdoa dan baru dikabulkan setelah usianya mencapai 99 tahun. Pada saat itu usia anak baru menginjak 13 tahun, sedangkan usia Nabi Ibrahim sudah mencapai 113 tahun, tiba-tiba mendapat perintah untuk menyembelih putranya itu. Allahu Akbar X 3 wa lillahil hamd.
فلما بلغ معه السعى فقال يا بنى إنى أرى فى المنام أنى أذبحك فانظر ماذا ترى قال ياأبت افعل ما تؤمر ستجدنى إن شاءالله من الصابرين-الصافات 102
Artinya : “Maka tatkala anak itu sampai pada umur yang sanggup kerja, berkatalah Ibrahim kepadanya: ‘Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpiku bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkanlah bagaimana menurut pendapatmu?’, Ia menjawab : ‘Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insya Allah engkau akan melihat diriku termasuk orang-orang yang sabar” (QS, 37 :102)
Ketika Nabi Ibrahim mendapat perintah ini, umatnya juga meragukan, apakan Nabi Ibrahim akan setia melaksanakan perintah itu atau tidak, berhubung ujian ini harus mengorbankan keluarganya sendiri. Tetapi keraguan itu kini sudah terjawab, Nabi Ibrahim ternyata siap memberikan segalanya untuk menjalankan perintah Allah. Banyak ganjalan untuk melaksanakan perintah itu, ditambah lagi syaitan selalu menggodanya. Melihat isterinya yang iba, ketika melihat putranya yang sangat dicintai itu dibawa oleh bapaknya hendak disembelih. Kedua orang tuanya lebih iba lagi ketika melihat putranya itu sangat sabar menerima ketentuan, tetapi karena semuanya beriman, dan semuanya siap menjalankan perintah Allah, maka seberat apapun perintah itu dapat dilaksanakan dengan baik. Karena ketaatan keluarga Nabi Ibrahim dan keikhlasannya itulah Allah menyelamatkan putranya dan menggantinya dengan hewan kurban yang besar.  Allahu Akbar X 3 wa lillahil hamd.

Maasyirol Muslimin wal Muslimat Rohimakumullah
Selanjutnya marilah kita mengikuti jejak Nabi Ibrahim dalam berjuang dan bersabar, sehingga mencapai falah, baik di dunia maupun di akhirat. Saat ini bangsa Indonesia telah mendapat peringatan keras dari Allah SWT, akibat dari perbuatan maksiat yang sudah sangat berani, dilakukan secara terbuka, tidak tedeng aling-aling, bahkan mungkin merasa bangga (mujahirin). Al-Qur’an sudah memberikan peringatan berulang-ulang melalui tamtsil kehancuran bangsa-bangsa yang kokoh dan negara-negara yang sentosa akibat maksiat yang merajalela. Misalnya kaum Nabi Nuh, kaum ‘Ad dan kaum Tsamud yang postur tubuhnya tinggi-tinggi dan besar-besar serta ilmunya yang menguasai sain dan teknologi, tetapi akhirnya dibinasakan oleh Allah karena mereka sombong dan inkar. Allah mengisahkan mereka :
فأما عاد فاستكبروا فى الأرض بغير حق, وقالوا من أشد منا قوة, أولم يروا أن الله الذى خلقهم هو أشد منهم قوة ؟ فصلت-15
Artinya : “Adapun orang-orang ‘Ad, mereka semua sombong di muka bumi tanpa hak. Merteka berkata : ‘ayoh siapa orang yang lebih kuat dari kita? Mereka tidak sadar bahwa Allah yang menciptakannya jauh lebih kuat dari pada mereka” (QS, 41 : 15).
Demikiaan juga bangsa Tsamud, kaum Nabi Shalih yang jauh lebih perkasa lagi, mereka bukan hanya mampu membangun gedung-gedung yang tinggi, tetapi juga membangun rumah-rumah besar dan kokoh di bawah tanah, terutama bangunan bawah tanah yang berada di antara negeri Syam dan Hijaz atau di wadi Quro yang sangat kokoh. Tetapi karena bangsa ini sombong dan inkar dengan melakukan maksiat secara terbuka, akhirnya dihancurkan oleh Allah dengan cara-Nya sendiri.
Dari keterangan ayat tersebut, maka semua bencana yang menimpa umat manusia, seperti tsunami dan amukan gelombang pasang, gempa tektonik, banjir, kebakaran dan kekeringan, semuanya adalah sebagai peringatan dari Allah SWT.
Ada riwayat dari Abdullah bin Amr bahwa ketika Nabi Muhammad membaca doa Nabi Ibrahim : robbi innahunna adhlalna katsieran minan-naas (ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu, termasuk berhala kedudukan, berhala pangkat dan jabatan, telah banyak menyesatkan orang), dan ketika membaca permohonan Nabi Isa: “in tu’adzdzibhum fa innahum ‘ibaaduk” (ya Tuhan, seandainya mereka Engkau siksa, memang mereka adalah hamba-hamba-Mu yang berdosa), beliau mengangkat kedua tangannya ke atas dan memohon: “Allahumma ummatie, Allahumma ummatie, Allahumma ummatie” sambil menangis tersedu-sedu. Sepertinya beliau tidak dapat membayangkan betapa besarnya dosa dan kekufuran yang akan dilakukan oleh umatnya dikemudian hari, dan beliau tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi pada umatnya yang maksiat nanti, beliau terus saja menangis sambil berdoa. Kemudian Allah menurunkan perintah kepada Malaikat Jibril agar segera pergi untuk menemui Nabi Muhammad sambil membawa pesan bahwa Tuhannya lebih mengetahui prihal umatnya itu. Di samping itu Malaikat Jibril diperintah untuk menanyakan mengapa menganis? Jibril segera menemuinya dan segera menyampaikan pesan Tuhannya itu. Lalu Nabi menjawab mengenai kerisauan hatinya itu seperti di atas. Jibril segera melaporkan hal itu kepada Tuhan, dan selanjutnya Tuhan menurunkan perintah lagi kepada Jibril agar segera menyampaikan pesan kepada Nabi Muhammad, dan isi pesan-Nya berbunyi :
إنا لنرضيك فى أمتك ولانسوؤك-تفسير المنير الجزء 13 ص264
Artinya:“Sesungguhnya Aku telah mengabulkan permintaanmu tentang umatmu itu dan Aku tidak akan membuat susah kamu lagi

 Oleh karena itu, semua peristiwa yang telah berlalu marilah kitq jadikan “ibroh” atau sebagai pelajaran yang berharga bagi kita. Kepada mereka yang gugur akibat musibah Tsunami, atau akibat amukan lahar panas, kita doakan semoga mendapat pengampunan dari Allah SWT, Nabi Muhammad SAW memandang orang-orang yang meninggal karena tenggelam, atau karena tertimbun bangunan, sebagai “syuhid”, semoga arwahnya diterima di sisih Allah SWT.

ياأيها النفس المطمئنة ارجعى الى ربك راضية مرضية فادخلى فى عبادى وادخلى جنتى وقل رب اغفر وارحم وانت خير الراحمين والحمد لله رب العالمين












الخطبة الثانية لعيد الأضحى
الله أكبر-7 لااله الاالله والله اكبر الله اكبر ولله الحمد  الحمد لله الذى جعل اليوم عيدا للمسلمين وضيافة لهم من الله الكريم أشهد ان لااله الا الله وحده لاشريك له الذى ابتلى ابراهيم خليله وفداه بذبح عظيم وأشهد ان سيدنا محمدا عبده ورسوله المبعوث رحمة للعالمين فأصلى وأسلم على هذا النبى الكريم سيدنا ومولانا محمد صلى الله عليه وسلم وعلى آله وصحبه اجمعين
اما بعد- فيا معاشر المسلمين والمسلمات-رحمكم الله أوصيكم ونفسى بتقوى الله وقد فاز المتقون  واعلموا ان يومكم هذا يوم عظيم فاذكروا الله ذكرا كثيرا وأكثروا من الصلاة على النبى الكريم وقال تعالى وهو أصدق القائلين إن الله وملائكته يصلون على النبى يا ايها الذين آمنوا صلوا عليه ويسلموا تسليما 
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد سيد المرسلين وعلى آله وصحبه والتابعين وتابعى التابعين ومن تبعهم باحسان الى يوم الدين والحمد لله رب العالمين حمدا يوافى نعمه ويكافىء مزيده ربنا ولك الحمد كما ينبغى لجلال وجهك الكريم وعظيم سلطانك اللهم انصر من نصر الدين واخذل من خذل المسلمين واهلك الكفرة والمشركين اعداءك اعداء الدين اللهم انصر سلطاننا سلطان المسلمين وانصر وزراءه ووكلاءه الى يوم الدين اللهم نظم احوالنا وحسن افعالنا وخلصنا من الم الفقر والذل انك على كل شىء قدير  يامحول الاحوال حول احوالنا الى احسن حال يا عزيز يا متعال ويا رب العالمين   اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات خصوصا للذين دفنوا فى أشيه دار السلام وفى سومطرة الشمالية وغيرها من مصيبة ثونمى انك سميع قريب مجيب الدعوات ويا قاضى الحاجات اللهم ان تعذبهم فانهم عبادك وان تغفر لهم وتعف عنهم فانك ارحم الراحمين ربنا آتنا فى الدني حسنة وفى الآخرة حسنة وقنا عذاب النار وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم والحمد لله رب العالمين